JA Morgan

Quisque dolor fringilla semper, libero hendrerit allis, magna augue putate nibh ucibus enim eros acumin arcu

Permasalahan Pedagang Kaki Lima (PKL) di lingkungan kampus seringkali hanya dilihat sebagai isu ketertiban semata. Namun, di balik tenda-tenda dan gerobak di sekitar gedung perkuliahan Universitas Andalas (UNAND), tersimpan konflik tata kelola yang jauh lebih dalam: krisis kepercayaan (Trust Gap) antara otoritas kampus dan para pelaku ekonomi informal. 

Perkembangan teknologi informasi telah membawa kemudahan besar dalam layanan perbankan, terutama bagi bank-bank syariah yang semakin banyak dipilih oleh masyarakat sebagai alternatif layanan finansial. Namun di balik kemudahan itu muncul risiko serius berupa pelanggaran keamanan data. Kasus peretasan data milik Bank Syariah Indonesia pada 2023 lalu menunjukkan bahwa kemajuan digital juga membuka celah bagi tindakan kejahatan siber yang bisa mengekspos data sensitif nasabah dari identitas pribadi hingga informasi finansial. Perkara ini memaksa kita untuk mempertanyakan: seberapa siap regulasi dan implementasi pengamanan dalam menjamin kerahasiaan data di bank?

Organisasi mahasiswa merupakan wadah pengembangan minat, bakat, dan kepemimpinan mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas. Di lingkungan FISIP Universitas Andalas, Ormawa memegang peranan penting dalam membentuk iklim akademik dan kultural yang progresif. Namun dalam beberapa tahun terakhir, muncul keluhan terkait ketimpangan alokasi dana kegiatan antar organisasi mahasiswa. Di FISIP sendiri, mahasiswa yang terlibat dalam organisasi sering kali mengalami kendala dalam mengikuti berbagai kegiatan karena keterbatasan anggaran yang dinilai sangat minim dan sulit diakses. Fenomena ini merugikan mahasiswa sebagai kontributor utama kampus dan menciptakan kesenjangan dalam akses dan pelaksanaan program kegiatan kemahasiswaan.

Pelan-pelan dan sampai. Selama dua tahun terakhir, politik kampus tengah mengalami krisis legitimasi. Di Universitas Andalas, Pemilihan Raya Mahasiswa (PEMIRA) yang seharusnya menjadi ajang demokrasi justru kehilangan maknanya. Tahun 2022, PEMIRA sedikit membawa angin segar, tapi dengan modal diplomatis dangkal. Berdasarkan hasil perhitungan akhir suara PEMIRA KM UNAND 2022  pasangan calon nomor urut 1 memperoleh 2.614 suara, sedangkan pasangan calon nomor urut 2 meraih 1.946 suara. Total suara sah yang tercatat adalah 4.560 suara. 

Gelombang tuntutan rakyat terhadap politik yang bertanggung jawab kini tak hanya terjadi di Indonesia. Fenomena serupa melanda Nepal, Prancis, hingga Filipina. Situasi ini menunjukkan betapa krusialnya respons pemerintah terhadap keresahan publik. Jika abai, Indonesia bisa saja mengalami kekacauan sosial-politik yang serupa dengan negara-negara tersebut.

Korupsi sudah lama menjadi masalah besar yang menggerogoti sendi-sendi kehidupan bangsa. Hampir setiap tahun kita disuguhi berita tentang pejabat, aparat, bahkan tokoh publik yang terseret kasus korupsi. Ironisnya, praktik ini seakan terus berulang dan sulit diberantas meskipun banyak aturan dan lembaga pengawas telah dibentuk. Dari situ, muncul satu pertanyaan penting: apakah kita hanya bisa mengutuk korupsi tanpa benar-benar mengubah akar masalahnya? Jawaban dari pertanyaan ini sebenarnya terletak pada generasi muda. Indonesia membutuhkan generasi berintegritas yang mampu berkata "tidak" pada praktik korupsi sekecil apa pun. Integritas bukan hanya soal jujur, tapi juga tentang konsistensi, keberanian, dan tanggung jawab untuk tetap berada di jalur yang benar meskipun ada godaan atau tekanan.

Page 1 of 4