JA Morgan

Quisque dolor fringilla semper, libero hendrerit allis, magna augue putate nibh ucibus enim eros acumin arcu

“To frame is to select some aspects of a perceived reality and make them more salient…” - Robert M. Entman (1993)

Padang, 16 Juli 2025 - Isu tentang kemungkinan pecahnya Perang Dunia Ketiga (World War 3) kembali hangat diperbincangkan di berbagai platform digital dan portal berita online sejak pertengahan Juni 2025. Ketegangan antara Israel dan Iran menjadi titik tolak meningkatnya kekhawatiran global, yang kemudian segera memicu respons dari berbagai media internasional.

Padang, 29 Mei 2025 “Main di warnet itu kaya pelarian sih, cape kuliah, suntuk, ya main game aja. Kadang juga pengen nostalgia, dulu sering ke warnet waktu kecil.” ujar Farhan, mahasiswa Universitas Andalas, saat ditemui di salah satu warnet. Lingkungan kampus Universitas Andalas di sepanjang Jalan Dr Moh. Hatta menjadi pilihan terbaik anak muda untuk bercengkrama. Lock Gaming, salah satu warnet yang ada di lingkungan kampus Universitas Andalas kerap ramai dikunjungi tiap hari, mulai pukul 20.00-00.00 dini hari masih banyak aktivitas dari anak muda, seperti bermain game, bersantai, atau hanya untuk mengisi waktu luang masing-masing.

Oleh: Dr. Virtuous Setyaka, S.IP., M.Si. (Dosen HI FISIP UNAND)

Paulo Freire (1921–1997) adalah pendidik dan filsuf asal Brasil yang mengembangkan konsep pendidikan kritis. Ia mengkritik pendidikan tradisional sebagai alat penindasan dan mendorong pendidikan dialogis yang membebaskan. Pemikirannya tentang kesadaran kritis, dialog, dan pemberdayaan sangat mempengaruhi gerakan sosial di seluruh dunia. Freire menjadi salah satu tokoh utama dalam bidang pendidikan kritis dan dipandang sebagai pemikir yang sangat berpengaruh dalam mendorong perubahan sosial melalui pendidikan. Karya-karya utamanya (1) Pedagogy of the Oppressed (1970); (2) Education for Critical Consciousness (1974); (3) The Politics of Education (1985); (4) Pedagogy of Hope (1994).