Unit Kegiatan Pers Mahasiswa (UKPM) Universitas Andalas, Genta Andalas, mendapat intimidasi setelah memberitakan kasus tindak pidana korupsi senilai Rp3,57 miliar di UNAND yang melibatkan 12 tersangka, termasuk mantan Wakil Rektor I. Berita tersebut dipublikasikan di laman website resmi Genta Andalas pada Kamis (4/9/2025) pukul 12.48 WIB.
Intimidasi yang dialami berupa pemanggilan telepon dari pihak kampus dengan tujuan paksaan menghapus berita yang sudah diterbitkan di laman Website Genta Andalas. Pemanggilan telepon berlangsung via WhatsApp selama 4 kali yang menyasar kepada salah satu pengurus UKPM Genta Andalas yang tidak ingin disebutkan namanya.
Intimidasi bermula pada pukul 15.00, seorang pejabat tinggi di bidang kemahasiswaan UNAND memanggil langsung salah satu pengurus Genta Andalas dan meminta agar berita tersebut dihapuskan.
“Pihak kampus meminta berita tersebut dihapus. Kemudian kami beri penjelaasan bahwa tidak ada urgensi untuk menghapus berita tersebut karena tidak ada kesalahan penulisan jurnalistik di dalamnya,” ujar narasumber yang tidak ingin disebutkan namanya dalam wawancara dengan tim Redaksi Detak Alinea.
“Pukul 15.34, kami mendapat telepon dari pihak kampus yang menanyakan sumber berita yang kami peroleh. Selanjutnya, pada pukul 17.56, kami kembali ditelepon dan diminta menghapus berita yang telah kami terbitkan. Kemudian, pukul 18.00, kami mendapat telepon lagi berisi penjelasan mengenai kronologi tindak korupsi tersebut. Bentuk intimidasi yang kami alami berupa paksaan secara verbal untuk menghapus berita. Hingga pukul 20.30, tim Redaksi kami mendapat panggilan telepon dengan pertanyaan yang sama terkait sumber berita,” ujar beliau.
Narasumber kami sendiri mengaku sumber berita tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan bisa diakses langsung oleh publik via internet, “kami tegaskan kepada rektorat via telepon tadi bahwa sumber tersebut jelas, bahkan bisa diakses oleh publik di internet secara langsung”, tambahnya.
Setelah mendapat pemanggilan via telepon dari pihak rektorat, pada pukul 18.48 Genta Andalas juga mendapat telepon dari Pembina, narasumber kami mengatakan bahwa Pembina Genta Andalas mendukung penuh Genta Andalas dan akan membantu berkomunikasi dengan pihak rektorat.
Pada Kamis malam, pihak rektorat kembali menelpon Genta Andalas dan meminta melakukan pertemuan hari senin dengan tujuan menejelaskan kasus yang terjadi.
Hingga berita ini diterbitkan di laman website Detak Alinea, Genta Andalas menyatakan tidak akan menghapus berita tersebut hingga ditemui kesalahan jurnalistik yang mengharuskan berita tersebut dihapus.
Penulis: Putra Melandry