Diskusi Publik Bersama Pemuda SUMBAR Dorong Transisi Energi yang Adil dan Partisipatif

Padang, 24 Juli 2025 — Kesadaran masyarakat dan pemerintah Sumatera Barat terhadap pentingnya transisi energi dinilai masih rendah, meskipun daerah ini memiliki potensi besar dalam pengembangan energi terbarukan. Isu tersebut mengemuka dalam Diskusi Publik bertajuk “Aksi Pemuda untuk Transisi Energi yang Berkeadilan di Sumatera Barat” yang diselenggarakan di Lelucon Space, Rabu (24/7), pukul 11.00–16.00 WIB.

Diskusi ini menghadirkan tiga narasumber utama, yakni Apriwan, seorang akademisi; serta Fani dan Tommy, yang merupakan aktivis lingkungan. Ketiganya menyoroti urgensi dan strategi transisi energi yang adil dan inklusif di Sumatera Barat dari berbagai sudut pandang.

Apriwan membuka sesi diskusi dengan menekankan pentingnya keberpihakan transisi energi terhadap masyarakat. Ia menegaskan bahwa transisi energi tidak hanya menyangkut aspek teknologi, tetapi juga menyentuh dimensi keadilan sosial dan politik energi. “Jika transisi energi tidak melibatkan masyarakat, maka ia hanya akan menjadi proyek elite yang gagal menjawab kebutuhan akar rumput,” ujarnya.

Fani kemudian menjelaskan bahwa Sumatera Barat memiliki potensi besar dalam energi terbarukan, mulai dari tenaga surya, air, angin, hingga biomassa. Namun sayangnya, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. “Kita masih terlalu bergantung pada energi fosil dan pembangkit konvensional. Padahal, sumber energi bersih tersedia melimpah di sekitar kita,” jelas Fani.

Senada dengan Fani, Tommy juga menekankan bahwa proses transisi energi harus melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif dari masyarakat. Menurutnya, pembangunan energi bersih tidak bisa dilakukan secara top-down, melainkan harus berangkat dari kebutuhan dan visi masyarakat itu sendiri. “Transisi energi harus demokratis dan sesuai dengan konteks lokal. Imajinasi masyarakat tentang energi bersih harus menjadi dasar arah kebijakan,” tegasnya.

Diskusi publik ini menjadi momentum penting bagi generasi muda Sumatera Barat untuk mendorong kesadaran kolektif bahwa transisi energi bukan hanya isu teknis, tetapi juga perjuangan akan keadilan dan keberlanjutan. Para peserta sepakat bahwa pemuda harus berada di garda terdepan dalam memastikan pembangunan energi bersih dilakukan bersama, oleh, dan untuk rakyat.

Penulis: Nofal Ramadhan