Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unand Gelar Art Therapy Bersama Dangau Studio

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Andalas (UNAND) bersama Dangau Studio menggelar acara Art Therapy bertemakan “Beyond Word: The Power Of Art Therapy in Self-Expression and Communication” di The Gade Creative Lounge, Perpustakaan UNAND, Kamis (15/5/2025). Acara ini menghadirkan Daffa Benny dari Dangau Studio sebagai pemateri, serta mengajak peserta mengekspresikan diri mereka melalui sesi melukis menggunakan alat dan kanvas yang telah disediakan.

Acara Art Therapy dimulai pukul 10.00 WIB dan berlangsung hingga pukul 12.00 WIB. Kegiatan ini dibuka dengan pemaparan materi mengenai terapi seni oleh Daffa Benny dari Dangau Studio selama 30 menit. Setelah sesi materi, peserta diberikan perlengkapan melukis seperti kuas, cat warna, tisu, gelas berisi air, dan kanvas. Mereka diminta untuk mengekspresikan emosi melalui lukisan selama satu jam. Sebagai penutup acara, panitia mengadakan sesi dokumentasi bersama peserta beserta hasil lukisan masing-masing. 

Ketua Pelaksana, Muetya Ganiyyu menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tugas Mata Kuliah Manajemen Kepelatihan. Awalnya, tim pelaksana berencana mengadakan pelatihan seni lukis biasa, namun ide tersebut dikembangkan lagi menjadi sesi terapi seni agar lebih menarik. 

“Melukis terkesan terlalu monoton, jadi kami mengangkat terkait terapi seni. Kebetulan ada kenalan Bang Gilang dari Organisasi Sintesa FISIP (Sinergi Kreativitas dan Seni) yang menyarankan aku untuk mengajak Bang Benny dari Dangau Studio, yang aktif dalam terapi seni dibidang melukis,” ujar Muetya saat diwawancarai Detak Alinea, Kamis (15/5/2025). 

Daffa Benny, pemateri sekaligus anggota Dangau Studio, memperkenalkan terapi seni sebagai media untuk melampiaskan emosi, perasaan, dan pikiran. Salah satu caranya melalui lukisan di kanvas. Ia menekankan bahwa seni merupakan bentuk kebebasan yang dapat membantu seseorang melepaskan diri dari masalah dan pikiran yang terpendam. Menurutnya, seni menjadi sarana bagi individu untuk mengekspresikan diri sekaligus menjaga kesehatan mental.

“Selagi kita menuangkan emosi, perasaan, dan pikiran ke dalam kanvas, tidak masalah (itulah terapi seni). Daripada kita melampiaskannya ke hal-hal negatif. Dengan terapi seni bisa membuat kesehatan mental kita lebih baik, mengenali diri sendiri, dan bisa dilakukan sambil mengobrol dengan teman-teman lainnya,” jelas Daffa Benny.

Penulis: M. Fadhlan Athariq