ASPEM SUMBAR Gelar Kongres VII, Perkuat Kolaborasi dan Adaptasi Teknologi dalam Jurnalistik

Asosiasi Pers Mahasiswa Sumatra Barat (ASPEM SUMBAR) menggelar Kongres VII di Gedung Seminar E Universitas Andalas pada Senin (12/5/2025). Mengusung tema “Nyalakan Kembali Semangat Kolaborasi, Independensi Jurnalis Hebat, Meretas Jalan Baru untuk Pers Mahasiswa,” kongres ini bertujuan memperkuat hubungan antar-LPM, membuka ruang ekspresi mahasiswa, dan menghadapi tantangan di era digital.

Kongres VII ASPEM SUMBAR merupakan pertemuan strategis yang membahas peran pers mahasiswa dalam memperkuat kolaborasi, mendukung independensi jurnalis, serta meretas jalan baru bagi pers mahasiswa di era digital. Fokus utama kegiatan ini adalah mengeksplorasi peran teknologi, khususnya kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam jurnalistik. Kongres ini diikuti oleh perwakilan 20 LPM dari berbagai perguruan tinggi di Sumatra Barat, termasuk LPM Suara Kampus, SKK Ganto, LPM Pena dan UKPM Genta Andalas.

Ahli Dewan Pers Sumatra Barat, Hendra Makmur, dalam diskusi publik menyampaikan pentingnya adaptasi media mahasiswa terhadap perkembangan teknologi. Hendra menjelaskan bahwa AI bukanlah pengganti jurnalis, melainkan alat bantu pengolahan data. Ia juga menekankan pentingnya pelatihan jurnalistik bagi LPM untuk menjaga kualitas tulisan.

“Setiap LPM, demi menciptakan seorang jurnalis hebat, buatlah kegiatan pelatihan jurnalis atau melatih tulisan para jurnalis, karena masih ada jurnalis yang membuka AI untuk menulis berita,” ujarnya.

Selain itu, Hendra juga mendorong LPM untuk memanfaatkan platform digital seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan berbagai media sosial lainnya guna memperluas jangkauan dan kreativitas pemberitaan.

Dalam kongres ini pula, ASPEM SUMBAR menyambut empat LPM yang baru bergabung, yaitu LPM Detak Alinea FISIP UNAND, UKM DKTV UIN Imam Bonjol, UKPM VERITADZ Universitas Adzkia, dan UKM K-INFO PPNP.

Rifki Yulian, Pimpinan Umum LPM Detak Alinea, menyebut bergabungnya Detak Alinea ke ASPEM SUMBAR sebagai langkah strategis untuk memperluas jejaring kerja sama. “Ini adalah anak tangga baru untuk Detak di periode keduanya. Semakin memperluas jejaring yang akan sangat bermanfaat bagi perkembangan Detak Alinea,” ungkap Rifki.

Lebih lanjut, Rifki berharap dengan bergabungnya Detak Alinea di ASPEM SUMBAR, pihaknya dapat memperkaya bank isu serta berdiskusi tentang alur kerja pers mahasiswa. “Teman-teman LPM lain pun sangat welcome dengan kedatangan kita sebagai anak baru. Tentunya dengan bergabungnya Detak Alinea dengan ASPEM Sumbar, diharapkan dapat membantu kita dalam mengisi bank isu, diskusi tentang alur kerja pers, dan saling menjaga satu sama lain nantinya,” tambahnya.

Pada kongres tersebut, Fajar Hamsyah dari LPM Suara Kampus terpilih sebagai sebagai Ketua Umum ASPEM SUMBAR periode 2024/2025, sementara Fadhilatul Husni dari UKPM Genta Andalas menduduki posisi sebagai Sekretaris Jenderal. Fajar berharap dapat menjembatani komunikasi antar LPM dan meningkatkan produktivitas pers mahasiswa di Sumatra Barat.

“Saya harap bisa menjalin produktivitas dari setiap LPM se-Sumbar, karena kepengurusan sebelumnya membuat ASPEM ini kurang efektif dan mengalami vakum yang cukup lama. Itulah yang membuat hubungan kita, tiap-tiap LPM jadi renggang,” ujarnya.

Penulis: Muhammad Dzakwan Deffa