Gelar Aksi di Rektorat, BEM KM UNAND Tuntut Penyelesaian Carut Marut Kampus 4 Bulan Terakhir

PADANG, Detak Alinea – Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Andalas (BEM KM UNAND) gelar aksi di Rektorat dalam upaya menyikapi carut marut kampus selama 4 bulan terakhir. Aksi ini dilakukan pada 30 April 2025.

Aksi berlangsung pada pukul 16.30,  massa aksi mulanya berkumpul di Masjid Nurul Ilmi (MNI) sebelum akhirnya bersama-sama menuju titik aksi di Rektorat UNAND. Diperkirakan massa aksi yang hadir berjumlah ratusan dan berasal dari berbagai fakultas. Beberapa Gubernur BEM fakultas mulai dari FISIP, FEB, Fakultas Farmasi, Hingga FMIPA turut hadir dan memberikan orasinya.

Tuntutan massa aksi diantaranya:

  1. Mendesak adanya sosialisasi, transparansi, dan kejelasan terkait kebijakan “Sumbangan Wajib” khususnya mengenai mekanisme penggunaan, peruntukan, hingga pengembalian.
  2. Menuntut pelibatan aktif mahasiswa dalam proses pembentukan kebijakan kampus.
  3. Menuntut keterbukaan dan publikasi dokumen anggaran UNAND tahun 2025 yang telah direvisi pasca efisiensi anggaran 2025.
  4. Mendorong sistem keamanan kampus.
  5. Menuntut langkah proaktif pihak kampus dalam penyelesaian kasus korupsi dana kemahasiswaan.
  6. Menuntut dan mendesak pihak universitas menyelesaikan tranparansi anggaran, pendanaan mahasiswa hingga perbaikan fasilitas.

Wildan selaku menteri Kordinator Pergerakan BEM KM UNAND dalam orasinya menyatakan resah dengan carut marut yang terjadi di UNAND dalam 4 bulan terakhir, mulai dari sulitnya pelayanan birokrasi, kurangnya unsur pengamanan kampus, beberapa fasilitas kampus yang tak kunjung dibenahi.

Dalam sebuah wawancara, Dedi Irwansyah selaku Presiden Mahasiswa BEM KM UNAND mengatakan “Kami berharap pimpinan lebih transparan dengan melibatkan ormawa atau mahasiswa sekalian dalam semua kebijakan. Pimpinan juga harus melihat teman teman di kampus 3. Kami berharap ada dialog langsung antara mahasiswa kampus 2 dan 3 kepada pimpinan agar mereka bisa menyuarakan aspirasinya secara langsung.”

Hingga pukul 6 petang, tidak ada pihak rektorat yang menemui massa aksi. Menurut keterangan Asril Ketua SATPAM UNAND, “Pimpinan sedang tidak ada di Rektorat karena hari sudah sore, adik-adik mahasiswa katanya gelar aksi jam 3, tapi ini udah terlalu sore, jadi pimpinan sudah pulang semua.”

Aksi ditutup dengan pernyataan sikap dan pembacaan tuntutan oleh seluruh massa aksi.

Penulis: Putra Melandry

Fotografer: Arirahmah