Padang, Detak Alinea – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sumatera Barat (BEM SB) menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Sumatera Barat, Senin (25/11). Aksi tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional dan menyuarakan aspirasi terkait isu kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi para guru.

Dalam aksi tersebut, Firdaus, Presiden BEM Universitas Andalas, menyampaikan 13 tuntutan yang secara umum berfokus pada keberpihakan terhadap guru honorer, guru PNS, dan guru PPPK, termasuk perlindungan hukum bagi para guru.

"Banyak kasus di mana guru dilaporkan siswa saat mendidik mereka. Perlindungan hukum bagi guru sangat penting," kata Firdaus.

Aksi ini mendapat sambutan dari Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat, Nanda Satria, S.IP. Dalam tanggapannya, Nanda mengapresiasi sikap kritis mahasiswa yang peduli terhadap nasib masyarakat, terutama guru honorer.

"Saya merasa senang terhadap apa yang dilakukan mahasiswa. Mereka masih peduli dan berpikir kritis terhadap masyarakat miskin serta menghidupkan api perjuangan yang patut diperjuangkan," ujar Nanda Satria.

Lebih lanjut, Nanda menegaskan bahwa DPRD Sumatera Barat akan terus memperjuangkan aspirasi ini sesuai dengan kewenangan mereka. Ia berharap anggaran dari APBD dan APBN dapat dimaksimalkan untuk memberikan keadilan bagi guru honorer.

Di akhir aksi, Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat menandatangani tuntutan yang diajukan oleh Aliansi BEM SB dan berkomitmen untuk mengawal realisasinya. Firdaus menegaskan bahwa jika dalam 100 hari tuntutan tersebut belum terealisasi, aksi lanjutan dengan jumlah massa yang lebih besar akan digelar.

"Dalam 100 hari ke depan, jika tuntutan ini belum terealisasi, kami akan mengadakan aksi lanjutan dengan massa yang berlipat ganda," tegas Firdaus.

Aksi damai ini menjadi momentum refleksi penting, mengingat guru adalah ujung tombak pendidikan yang membutuhkan perhatian lebih, baik dari sisi kesejahteraan maupun perlindungan hukum.

Penulis: Akbar Alhamdi

Editor: Silvia Junisa