Menjaga Napas Industri Media di Era Digital: Potret Tiga Media Lokal di Padang

Perkembangan teknologi digital hari ini telah mengubah lanskap industri bisnis dan media secara drastis. Media tidak lagi bersaing dalam pemberitaan, tetapi juga bersaing dalam kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan pola konsumsi informasi di masyarakat. Di tengah gelombang disrupsi ini, banyak media konvensional khususnya di Kota Padang menghadapi tantangan berat, mulai dari penurunan iklan, perubahan platform distribusi, hingga keterbatasan sumber daya manusia.

Sebagai bagian dari mata kuliah Industri Bisnis dan Media, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Andalas melakukan kunjungan ke tiga media lokal di Kota Padang: Info Sumbar, Surau TV, dan Sushi FM. Ketiganya mewakili tiga bentuk media yang berbeda yaitu digital, televisi, dan radio yang maasih beroperasi memberikan informasi dan hiburan ke masyarakat Kota Padang di tengah derasnya arus digitalisasi dan disrupsi digital. Artikel ini mencoba melihat bagaimana ketiga media tersebut bertahan dan beradaptasi dalam menghadapi tantangan industri media saat ini.

Info Sumbar dulunya merupakan media citizen journalism yang fokus pada berita lokal Sumatera Barat. Mereka memanfaatkan platform Instagram, website, dan X untuk distribusi berita. Kini Info Sumbar menjalankan distribusi konten dan berita yang cepat dan informatif, mereka bahkan punya struktur tim keredaksiannya sendiri untuk produksi berita. Info Sumbar kini jadi salah satu sumber informasi utama bagi masyarakat Sumatera Barat.

Dari sisi bisnis, Surau TV memiliki sistem keuangan yang berbeda dari kebanyakan media. Mereka tidak mengandalkan iklan sebagai sumber pemasukan utama, melainkan bergantung pada donasi pemirsa untuk menjalankan kegiatan produksinya. Pilihan ini lahir dari pengalaman masa lalu: ketika Surau TV sempat menayangkan iklan komersial, banyak pemirsa mengira mereka sudah mapan dan tidak lagi butuh sumbangan. Akibatnya, donasi menurun drastis sementara pendapatan iklan tidak mampu menutup biaya operasional. Sejak itu, Surau TV memilih tetap mandiri dengan menjaga hubungan kepercayaan bersama pemirsanya. Kini, mereka hanya menayangkan iklan dari unit usaha internal, seperti promosi sekolah di bawah yayasan mereka dan layanan perjalanan ibadah haji serta umrah.

Sushi FM menunjukkan langkah adaptasi yang efektiv dalam menghadapi perubahan ekosistem media. Mereka tak lagi hanya mengandalkan pendapatan dari iklan on-air tradisional, Sushi FM mulai memperluas sumber pendapatannya melalui kerja sama dengan berbagai instansi pemerintah, lembaga pendidikan, pihak swasta, hingga penyelenggaraan kegiatan off-air seperti event komunitas, siaran langsung di luar studio, dan promosi lokal. Strategi ini menggambarkan penerapan prinsip diversifikasi pendapatan, sebuah konsep yang kini banyak diadopsi oleh media lokal agar tetap dapat bertahan di tengah menurunnya pemasukan iklan konvensional.

Strategi Bertahan Tiga Media Lokal Padang

  1. Info Sumbar: Menguatkan ekosistem digital dengan memanfaatkan berbagai platform seperti Instagram, website, dan X (Twitter) sebagai kanal utama distribusi berita. Mereka juga membentuk struktur redaksi internal untuk memastikan kualitas dan kecepatan produksi konten berita lokal. Selain itu, mereka juga fokus pada kecepatan, relevansi, dan kedekatan dengan masyarakat Sumatera Barat, terutama audiens muda yang aktif di media sosial. Strategi ini membuat Info Sumbar mampu bersaing sebagai salah satu sumber informasi utama di daerahnya.
  2. Surau TV: Menerapkan model keuangan berbasis donasi dari pemirsa sebagai sumber utama pembiayaan produksi. Surau TV juga menjaga kepercayaan publik dengan tidak menerima iklan komersial eksternal, agar tetap konsisten pada nilai dakwah dan independensi media. Selain itu, mereka menayangkan iklan internal dari unit usaha yayasan, seperti promosi sekolah dan layanan perjalanan ibadah haji serta umrah. Strategi ini membantu Surau TV mempertahankan identitas religius sekaligus memastikan keberlanjutan operasionalnya.

  3. Sushi FM: Menerapkan diversifikasi pendapatan melalui kerja sama dengan instansi pemerintah, lembaga pendidikan, dan pihak swasta. Mereka juga mengembangkan kegiatan off-air, seperti event komunitas, siaran luar studio, dan promosi lokal, untuk memperluas jangkauan sekaligus pemasukan. Selain itu, saat ini Sushi FM mulai memanfaatkan platform digital dan streaming online guna menjangkau pendengar muda yang mulai beralih ke media daring. Pendekatan ini membantu Sushi FM menjaga eksistensinya di tengah perubahan perilaku audiens dan penurunan pendapatan iklan konvensional.

Dari kasus ketiga media tersebut, dapat dilihat bahwa keberlangsungan industri media lokal di Kota Padang sangat bergantung pada kemampuan media tersebut untuk beradaptasi dan berinovasi di tengah perubahan zaman. Tiap media tersebut memiliki cara berbeda dalam mempertahankan eksistensinya. Info sumbar mempertahankan eksistensinya dengan penguatan ekosistem digital, kecepatan dan kedekatan distribusi berita, Surau TV dengan sistem donasi yang menjaga kepercayaan dan nilai dakwah, serta Sushi FM dengan strategi diverfisikasi pendapatan dan kedekatan komunitas.

Selama mampu membaca perubahan perilaku audiens, menjaga karakter lokal, dan berinovasi tanpa kehilangan jati diri, media lokal masih memiliki lahan untuk tumbuh dan bertahan.

 

Penulis:

Putra Melandry