Seminar Internasional ASEAN Youth Creative Meeting (AYCM) 2025 yang digelar Senin 24 November di Convention Hall Universitas Andalas menghadirkan sejumlah tokoh kunci ASEAN dan menjadi salah satu agenda utama dalam rangkaian AYCM yang berlangsung 23–26 November 2025. Meski telah lewat sepekan, rangkuman poin penting dari forum ini masih relevan untuk diketahui publik, terutama terkait arah kerja sama pemuda di kawasan.
Acara dibuka dengan sambutan dari Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi, Ketua Umum KNPI, Muhammad Ryano Panjaitan, Wali Kota Padang, Fadly Amran, serta Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat, Nanda Satria. Fadly Amran dan Nanda Satria bertindak sebagai keynote speaker. Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir yang dijadwalkan hadir mendadak berhalangan karena dipanggil Presiden. Sesi keynote kemudian digantikan Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora, Dr. Drs. Yohan, M.Si.
Setelah sambutan, acara dibuka secara simbolis dengan pemukulan gendang lalu sesi foto bergaya khas ASEAN dengan salam tangan menyilang.
Tema AYCM tahun ini, “Creative Synergy for a Resilient ASEAN: Designing Purposeful Future”, menjadi benang merah diskusi yang menghadirkan empat pemateri. Mereka adalah Perwakilan Tetap Indonesia untuk ASEAN, H.E. M.I. Derry Aman, Perwakilan Tetap Filipina untuk ASEAN, H.E. Evangeline T. Ong Jimenez Ducrocq, profesional muda Thailand Papangkorn Bunshopap (Figo), dan tokoh pemudi penggerak sosial, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Seminar dipandu oleh dosen Hubungan Internasional UNAND, Muhammad Yusra, yang juga steering committee kegiatan.
Muhammad Yusra menjelaskan bahwa seminar ini dirancang sebagai ruang untuk memperkuat solidaritas dan jejaring pemuda Asia Tenggara. Beberapa poin kunci dari para pembicara mencakup:
- Fondasi Pemahaman ASEAN
Derry Aman menekankan pentingnya memahami struktur, mekanisme, dan dinamika pertemuan di ASEAN sebagai dasar bagi pemuda untuk berperan lebih aktif dalam agenda kawasan.
- Optimisme terhadap Bonus Demografi dan Masa Depan ASEAN
Rahayu Saraswati menyoroti besarnya populasi pemuda regional yang dapat menjadi tenaga penggerak kemajuan. Ia menyampaikan optimisme bahwa generasi muda Indonesia dan ASEAN memiliki peluang besar untuk memimpin transformasi kawasan.
- Arah Keketuaan Filipina 2026 dan Fokus Isu Digitalisasi serta AI
Evangeline Jimenez Ducrocq menjelaskan rencana Filipina sebagai Ketua ASEAN 2026. Ia menekankan bahwa isu digitalisasi dan kecerdasan buatan akan menjadi fokus utama, serta berbagi gambaran tentang dinamika pemuda di Filipina.
Sementara itu, Figo dari Thailand membagikan pengalamannya sebagai UN Youth Delegate dan menyoroti pentingnya ruang advokasi pemuda dalam isu global dan regional.
Muhammad Yusra menegaskan bahwa AYCM merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Wakil Ketua DPRD Sumbar Nanda Satria. Langkah ini bertujuan memperkuat jaringan pemuda ASEAN dalam semangat kebersamaan kawasan.
Secara umum, AYCM 2025 dirancang untuk:
- Mendorong kolaborasi lintas negara di era tantangan baru.
- Menguatkan peran pemuda sebagai motor ekonomi kreatif dan pencapaian SDGs.
- Menjadi ruang co-creation gagasan dan proyek berbasis pemuda.
- Mengangkat Sumatera Barat, khususnya Kota Padang, sebagai pusat gastronomi dan ekosistem kreatif pemuda ASEAN.
Kegiatan ini diikuti perwakilan pemuda ASEAN, mahasiswa asal negara ASEAN yang menempuh studi di Indonesia, serta organisasi kepemudaan Sumatera Barat. AYCM ditargetkan menjadi agenda tahunan bagi organisasi kepemudaan Asia Tenggara.
Dengan berakhirnya rangkaian acara, Sumatera Barat meninggalkan catatan penting bahwa kawasan membutuhkan pemuda yang terhubung, kreatif, dan siap menghadapi transisi masa depan. AYCM 2025 menjadi salah satu fondasi awal yang ingin terus dirawat melalui forum-forum selanjutnya.
Reporter: Chalid Fajrul Akbar