Banjir bandang yang terjadi di Kota Padang menerjang Kelurahan Gurun Laweh, Kecamatan Nanggalo. Warga RT2/RW2 diserang berbagai macam penyakit, mereka membutuhkan bantuan posko kesehatan dan obat-obatan, (30/11/2025).
Mifta Fortuna ( 29 tahun) ibu 2 anak, warga asli Gurun Laweh, mengeluhkan sakit gatal-gatal, batuk, dan asam lambung, hal itu disebabkan karena kekurangan air bersih dan keterlambatan distribusi makanan untuk korban banjir. “Anak saya 2 orang, anak pertama umur 4 tahun diserang batuk, anak kedua diserang demam panas,” ujarnya.
Mifta menceritakan check kesehatan hanya satu kali selama banjir dilakukan oleh Puskesmas Nanggalo, sampai sekarang tidak ada posko kesehatan dari pemerintah yang menetap di lokasi pengungsian korban banjir Gurun Laweh, distribusi makanan juga terlambat, mengambil makanan di kelurahan harus memakai Kartu Keluarga (KK), sedangkan korban banjir sudah kehilangan KK.
Relawan kesehatan dari Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI) Cabang Padang, Fadli Lefrandi, Mahasiswa Koas Fakultas Kedoteran Unand, sedang melakukan medical check up selama satu hari di Kelurahan Gurun Laweh, Kecamatan Nanggalo, (30/11/2025).
Fadli menjelaskan gejala penyakit yang dialami oleh warga disebabkan kurangnya sanitasi air bersih di lokasi pengungsian, masalah ini akan menimbulkan penyakit menular, seperti gatal-gatal, dan penyakit kulit lainnya. “Tadi kita sudah memberikan bantuan obat-obatan untuk warga, mudah-mudahan bisa mengurangi rasa cemas dan rasa sakit warga,” jelasnya.
Terkait tidak adanya posko kesehatan yang menetap di Kelurahan Gurun Laweh, Fadli memberi saran untuk pemerintah menambah posko kesehatan dan mendistribusikan air bersih di seluruh lokasi pengungsian, sanitasi air sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan warga di saat banjir bandang. “Temuan yang saya dapatkan warga hanya satu kali sehari untuk mandi secara bergantian di satu jamban di tempat pengungsian, fenomena ini akan mengakibatkan penyakit kulit menular sesama warga, pemerintah harus menindaklanjuti masalah air bersih dan posko kesehatan dengan seruis, masalah ini menyangkut keselamatan korban banjir bandang kedepannya,” tutupnya.
Reporter: Rangga Zamahendra