Badan Pemilihan Umum (BPU) Unand resmi melaksanakan pencabutan nomor urut calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa BEM KM Unand 2025. Acara yang digelar di Studio PKM lantai 2 pada Jumat (7/11/2025) tersebut dihadiri oleh sejumlah pihak, termasuk perwakilan KPU Kota Padang, Randi Aditama.
Dalam sambutannya, Randi menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai demokrasi dalam pelaksanaan Pemira. Ia berharap Pemira Unand 2025 menjadi ruang kompetisi gagasan, bukan sekadar ajang perebutan posisi. “Mahasiswa harus menjadikan Pemira sebagai wadah menyalurkan ide dan aspirasi untuk kemajuan kampus. Siapa pun yang terpilih nantinya diharapkan mampu menjadi pemimpin yang merangkul semua pihak,” ujarnya.
BPU menetapkan tiga pasangan calon yang akan bersaing pada Pemira tahun ini. Pasangan Shabbarin Syakur dan Muhammad Firdan memperoleh nomor urut satu. Shabbarin saat ini menjabat sebagai Gubernur BEM KM Fakultas Pertanian (FP), sedangkan Firdan merupakan Gubernur BEM KM Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Keduanya dikenal aktif dalam kegiatan organisasi mahasiswa di tingkat fakultas.
Nomor urut dua ditempati oleh pasangan Deffan Adiya Sopandy dan Hanif Mujahid Wahindra Witono. Deffan menjabat sebagai Menteri Kebijakan Daerah BEM KM Unand, sementara Hanif merupakan Wakil Gubernur BEM KM Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM). Pasangan ini dikenal melalui keterlibatan mereka dalam isu-isu kebijakan kampus dan advokasi mahasiswa di tingkat lokal maupun nasional.
Sementara itu, Muhammad Nabil Azka dan Muhammad Fajri mendapat nomor urut tiga. Nabil menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup BEM KM Unand, sedangkan Fajri merupakan Gubernur BEM KM Fakultas Teknologi Informasi (FTI). Keduanya menonjol dengan gagasan kepemimpinan yang berorientasi pada inklusivitas, sinergi, dan kolaborasi antarorganisasi mahasiswa.
Pencabutan nomor urut ini menjadi tanda resmi dimulainya masa kampanye Pemira BEM KM Unand 2025. Setelah agenda tersebut, ketiga pasangan calon akan mengikuti rangkaian kegiatan kampanye seperti kampanye dialogis, kampanye monologis, dan debat publik yang telah dijadwalkan oleh BPU.
Emir Fadillah sebagai Ketua Pemira KM Unand 2025 dalam sebuah wawancara menyatakan harapannya dalam pelaksanaan Pemira tahun ini. “Alhamdulillah, kemarin akhirnya nomor lot sudah dicabut juga. Suasana kemarin benar-benar menandai bahwa kompetisi Pemira tahun ini resmi dimulai. Harapannya, semua pasangan calon dan calon CDPM bisa berkompetisi secara sehat dan tetap menghargai proses demokrasi kampus kita," ujar Emir.
Pemira KM Unand 2025 diharapkan menjadi momentum bagi mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam menentukan arah kepemimpinan kampus. Melalui proses demokrasi ini, mahasiswa Unand didorong untuk tidak hanya memilih, tetapi juga ikut menjaga iklim politik kampus yang sehat, partisipatif, dan berintegritas.
Reporter:
Ghaza Alfatih