Pembukaan Pekan Politik HIMAPOL ke-8 Hadirkan Fadly Amran dalam Seminar Nasional

Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (HIMAPOL) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas (FISIP Unand) resmi membuka Pekan Politik ke-8 tahun 2025 melalui seminar nasional bertajuk “Membentuk Generasi Muda Menuju Politik yang Progresif, Bermoral, dan Inklusif”, di Auditorium Unand, Senin (27/10).

Kegiatan tahunan ini dihadiri oleh Fadly Amran, Wali Kota Padang, dan Andri Rusta, S.IP., M.PP, dosen Ilmu Politik FISIP Unand, sebagai narasumber. Seminar dibuka secara resmi oleh pengurus HIMAPOL dan diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai jurusan di lingkungan kampus.

Dalam pemaparannya, Fadly Amran mengajak mahasiswa untuk berani turun tangan dalam memperbaiki kondisi politik Indonesia. “Jika politik hari ini kotor, maka bersihkanlah dengan tangan dan pikiranmu sebagai mahasiswa,” tegasnya.

Fadly menilai, mahasiswa memiliki tanggung jawab moral dan intelektual untuk menegakkan nilai-nilai kejujuran dan idealisme dalam politik. Menurutnya, keterlibatan generasi muda bukan hanya soal menjadi politisi, tetapi juga menjadi pengawas dan penggerak perubahan sosial.

“Jangan menjauh dari politik hanya karena kecewa dengan keadaan. Justru karena politik kotor, mahasiswa harus hadir untuk membersihkannya,” tambah Fadly.

Sementara itu, Andri Rusta, S.IP., M.PP menjelaskan pentingnya membangun politik yang progresif, bermoral, dan inklusif sebagai pilar utama demokrasi yang sehat. Ia menyoroti data bahwa pemilih muda (usia 17–30 tahun) mencapai lebih dari 31 persen dari total pemilih nasional, menjadikan mereka sebagai penentu arah demokrasi.

Andri menilai politik progresif menuntut keberanian berpikir berbeda dan terbuka terhadap pembaruan. Politik bermoral, lanjutnya, menekankan kejujuran dan etika dalam tindakan politik, sementara politik inklusif harus membuka ruang bagi seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi.

“Politik progresif menuntut keberanian berpikir berbeda, politik bermoral menuntut kejujuran dalam bertindak, dan politik inklusif menuntut hati yang terbuka untuk semua,” jelasnya.

Dalam paparannya, Andri juga menyinggung masih maraknya praktik politik uang di Indonesia. Berdasarkan catatannya, terdapat 130 dugaan kasus politik uang pada Pilkada 2024, yang menunjukkan bahwa korupsi politik masih bersifat sistemik dan menjadi ancaman bagi kualitas demokrasi.

Ia menutup pemaparannya dengan pesan kuat untuk mahasiswa:

“Generasi muda bukan hanya masa depan, tapi penentu arah moral bangsa hari ini. Tujuan kita bukan merebut kekuasaan, tapi memulihkan makna kekuasaan.”

Seminar pembukaan ini menjadi awal dari rangkaian Pekan Politik ke-8 HIMAPOL FISIP Unand, yang juga akan diisi dengan aksi donor darah bertema “Setetes Darahmu Sejuta Harapan untuk Sesama”, serta berbagai kegiatan diskusi publik, lomba, dan pameran politik.

Ketua Pelaksana Pekan Politik, dalam sambutannya, berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menumbuhkan kesadaran politik yang sehat dan berintegritas.

“Kami ingin Pekan Politik menjadi ruang belajar dan refleksi bagi mahasiswa untuk memahami politik bukan hanya sebagai perebutan kekuasaan, tapi juga perjuangan nilai,” ujarnya.

Dengan semangat kolaboratif dan idealisme yang tinggi, HIMAPOL FISIP Unand berupaya menjadikan Pekan Politik sebagai ruang edukasi politik yang inklusif dan inspiratif bagi generasi muda.

 

Reporter:

Ghaza Alfatih