Longmarch Bela Palestina: Mahasiswa UNAND dan PNP Serukan Keadilan di Tengah Hujan Deras

Padang, Detak Alinea – Mahasiswa Universitas Andalas (UNAND) dan Politeknik Negeri Padang (PNP) menggelar aksi damai bela Palestina pada Kamis, (17/4). Aksi ini dilakukan dalam bentuk longmarch dari Masjid Nurul Ilmi menuju Bundaran Rektorat dan dilanjutkan ke helipad di depan Rektorat UNAND sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Kegiatan diawali dengan salat ashar dan salat ghaib berjamaah untuk para korban di Palestina. Usai salat, massa membentuk barisan dan memulai longmarch. Meskipun sempat diguyur hujan deras, hal tersebut tidak menyurutkan semangat para peserta untuk terus menyuarakan penghentian kejahatan perang yang dilakukan Israel terhadap Palestina. Ini merupakan aksi keempat yang dilakukan sejak meningkatnya konflik pada 2023 lalu.

Sepanjang rute aksi, massa meneriakkan yel-yel dukungan untuk Palestina dan membentangkan spanduk-spanduk seruan solidaritas. Di Bundaran Rektorat, sejumlah orasi disampaikan guna membakar semangat massa dan menarik perhatian pengendara yang melintas. Aksi berlangsung tertib tanpa mengganggu arus lalu lintas di sekitar kampus. Sesampainya di helipad, massa menggelar pertunjukan teatrikal yang menggambarkan penderitaan rakyat Palestina akibat agresi militer Israel.

Aksi diakhiri dengan pembacaan pernyataan sikap oleh Koordinator Aksi, Fakri Naufal. Pernyataan tersebut menegaskan keberpihakan terhadap rakyat Palestina dan memuat enam poin utama yaitu menuntut klarifikasi atas pelanggaran perjanjian gencatan senjata dan mendesak komunitas internasional untuk menegakkannya secara nyata, pembukaan akses bantuan kemanusiaan, hingga ajakan memboikot produk pendukung penjajahan Israel. Mereka juga mengecam keras pembunuhan terhadap warga sipil yang tidak bersalah dan mengutuk pembunuhan terhadap jurnalis, relawan kemanusiaan, serta penghancuran rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah serta menolak upaya pengusiran warga Gaza yang dianggap melemahkan kedaulatan Palestina

“Keberpihakan kami terhadap Palestina bukan karena identitas agama atau wilayah, tetapi karena nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan martabat manusia. Kami menolak normalisasi terhadap penjajahan dan memilih bersuara di tengah kebisuan dunia,” tegas Fakri.

Ketua Umum FKI Rabbani Universitas Andalas juga menyampaikan orasi yang mengajak seluruh peserta untuk terus menyuarakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. “Yang bisa kita lakukan saat ini adalah terus menyampaikan kepada dunia betapa kejamnya Israel terhadap Palestina. Kita tidak boleh berhenti menyuarakan kemerdekaan Palestina,” ujarnya.

Fakri Naufal dalam wawancara terpisah menyampaikan, bahwa aksi ini dilandasi oleh rasa kemanusiaan atas kejahatan perang yang terus dilakukan Israel di Palestina, termasuk pembantaian warga sipil, pelanggaran gencatan senjata, serta pembunuhan terhadap tenaga medis dan relawan kemanusiaan.

Penulis: Chalid Fajrul Akbar