Mahasiswa KKN Universitas Andalas Sosialisasikan Pemanfaatan Daun Kelor untuk Pertanian di Nagari Sikucur Barat

Padang Pariaman - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas di Nagari Sikucur Barat, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, mengadakan sosialisasi pemanfaatan daun kelor dalam bidang pertanian, sebagai upaya untuk pengurangan pestisida berbahan kimia yang berlangsung pada Senin (3/2) di Kantor Wali Nagari Sikucur Barat.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi petani di Nagari Sikucur Barat tentang pemanfaatan daun kelor. Daun kelor adalah salah satu tumbuhan yang sangat mudah ditemui di nagari ini, sehingga tumbuhan kelor dipilih menjadi salah satu bahan dasar dalam pembuatan pupuk organic ini. Daun kelor atau yang lebih akrab disebut dengan daun munggai oleh warga setempat ini mampu memberikan dampak pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jika dilihat dari kandungan daun kelor sendiri memiliki banyak manfaat di bidang pertanian. Munggai kaya akan hormon alami seperti Zeatin dan Sitokinin yang dapat merangsang proses pembelahan dan perpanjangan sel tanaman. Ini dapat berdampak positif pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Serta, memiliki kandungan berbagai unsur hara seperti Nitrogen, Fosfor, Kalium, Magnesium, dan Vitamin B1 yang sangat bermanfaat dalam pemupukan tanah.

Melalui sosialisasi ini, para petani diharapkan dapat memanfaatkan daun kelor untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida berbahan kimia, yang selama ini menjadi masalah bagi masyarakat setempat. Dengan menggunakan daun kelor, petani dapat mengembangkan produk pertanian yang lebih ramah lingkungan dan organik.

Kegiatan sosialisasi ini mendapat respons positif dari masyarakat Sikucur Barat yang pada umumnya berprofesi sebagai petani. Everiadi, S.sos selaku Sekretaris Wali Nagari Sikucur Barat, berharap kegiatan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat dan juga pembuatan pupuk alami yang didemonstrasikan dapat digunakan oleh masyarakat dalam pertanian.

Dari daun kelor dapat menciptakan 3 pupuk alami untuk pertanian,

  1. Zat Pengatur Tumbuh Alami (ZPT), didapatkan dari daun kelor yang diekstrak dan dicampur dengan tambahan air beras. Ekstrak daun kelor memiliki kandungan berbagai unsur hara seperti Nitrogen, Fospor, Kalium, Magnesium, dan Vitamin B1.
  2. Pupuk Organic Cair (POC), mengandung nutrisi makro dan mikro yang mampu memperbaiki unsur hara tanah dan menambah mikro organisme dalam kesuburan tanah melalui ekstrak daun kelor, air beras, dan ekstrak toage.
  3. Pestisida Nabati, mengandung anti mikroba, anti jamur serta insektisida alami yang dapat melindungi tanaman dari bergabai hama. Pestisida ini terbuat dari daun kelor, sabun cair, dan soda sebagai perekat tambahan.

Keunggulan dari produk-produk ini adalah biayanya yang murah, hasil organik, proses pembuatan mudah dan sederhana, serta bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar lingkungan. Selain itu, harga jual produk organik biasanya lebih tinggi, sehingga dapat membantu petani meningkatkan pendapatan mereka. Namun, produk ini perlu digunakan secara teratur dan hanya dapat disimpan dalam waktu maksimal 3 bulan.

Selain memberikan solusi dalam pengurangan penggunaan bahan kimia, daun kelor juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pertanian. Kandungan nutrisi yang kaya dan sifatnya yang alami menjadikan daun kelor sebagai pilihan yang tepat untuk meningkatkan kualitas pertanian secara berkelanjutan. Dengan menggunakan produk alami dari daun kelor, petani dapat mengurangi dampak negatif yang sering ditimbulkan oleh pestisida kimia dan pupuk sintetis, seperti kerusakan tanah dan penurunan kualitas hasil pertanian.

Keberhasilan kegiatan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihah. Mahasiswa KKN Universitas Andalas mengucapkan terima kasih kepada Wali Nagari Sikucur Barat, Kelompok Tani Sikucur Barat, Ibu Isna Silvia yang merupakan salah satu ketua kelompok wanita tani, serta Bapak Ir. Ayendra Asmuti, M.Si selaku Dosen pembimbing Lapangan (DPL), yang telah memberikan bimbingan dan dukungan penuh dalam menjalankan program ini.

Penulis: Ghina Raudatul