BEM KM UNAND Evaluasi Kinerja Rektor

Padang, 13 September 2024 – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Andalas (Unand) menggelar aksi demonstrasi dalam rangka memperingati Dies Natalis Universitas Andalas ke 68 tahun. Demonstrasi yang berlangsung di Lapangan Helipad  Unand  dihadiri oleh Rektor Universitas Andalas beserta jajaran.

Presiden BEM KM Unand, Firdaus menyampaikan  beberapa hal yang perlu dievalusai dalam perjalanan 68 tahun  Universitas Andalas, ia menyoroti masalah keamanan, fasilitas, transparansi  kampus dan  status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) yang dinilai masih membutuhkan perbaikan. Mahasiswa menilai sejumlah aspek perlu mendapat perhatian serius dari pihak Rektorat untuk meningkatkan kesejahteraan serta kualitas pendidikan di Unand.

Perubahan status Universitas Andalas menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) yang sudah berjalan selama 3 tahun, Perlu dipastikan bahwa status ini tidak mengarah kepada komersialisasi pendidikan.

‘’  Mahasiswa dijadikan sebagai sumber pendapatan utama dalam sistem PTN-BH Unand, Kami berharap adanya upaya Rektorat untuk menjaring kolaborasi bisnis yang dapat mengurangi beban biaya pendidikan bagi mahasiswa  ’’, Tegas Firdaus.

Menurut Firdaus ada beberapa PR Rektor untuk memperbaiki Unand kedepannya, Terutama  transparansi terkait informasi penting yang menyangkut Universitas, Mendorong peningkatan dana abadi kampus, Reformasi birokrasi agar Unand lebih sejahtera di masa depan, Semua permasalahan berujung kepada dana biaya, Seluruh pihak harus mendukung Unand mempunyai biaya pendapatan yang cukup untuk membuat Unand lebih sejahtera kedepannya.

Firdaus juga mengungkapkan kekhawatiran mahasiswa terkait masalah keamanan di kampus, kehilangan helm dan motor yang sering terjadi, Termasuk ketidakpuasan terhadap fasilitas yang tersedia, Terutama di fakultas yang memiliki Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Indeks Prestasi (IP) yang tinggi, Namun fasilitasnya dianggap tidak memadai.

‘’  Fasilitas di Kampus 2 dan Kampus 3 sangat timpang dibandingkan dengan Kampus 1, Mereka menganggap dirinya sebagai anak tiri Unand, Seharusnya  pihak rekrorat  mengadakan dialog interaktif bersama mahasiswa kampus 2 dan kampus 3 dalam penyelesain masalah fasilitas  ’’ , Jelas Firdaus.

Selain masalah keamanan dan fasilitas,  Aksi ini juga menyoroti perlunya  transparansi terkait Satgas PPKS dan penanganan kasus pelecehan seksual yang dinilai tidak ditangani dengan tegas. Selain itu, Penertiban pedagang kaki lima di kampus tanpa dialog terlebih dahulu dianggap sebagai tindakan semena-mena dari pihak Rektorat.

Menanggapi tuntutan mahasiswa, Rektor Universitas Andalas Effa Yonnedi menekankan pentingnya penyediaan sarana dan prasarana yang bermutu sebagai bagian dari upaya untuk memajukan Universitas, Rektor menyebutkan bahwa pemenuhan kebutuhan fasilitas memerlukan pendanaan yang rasional dan prioritas yang jelas.

“  Kita harus menyelesaikan tugas ini secara bertahap sesuai dengan prioritas dan kemampuan yang ada. Proses ini melibatkan seluruh elemen kampus, Saya selaku Rektor, Wakil Rektor, Dekan,  Serta dukungan dari mahasiswa untuk berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah yang ada  ”,  Jelas Rektor.

Aksi yang berlangsung damai ini ditutup dengan penyerahan draft tuntutan mahasiswa kepada Rektor  dan foto bersama demonstran  beserta  jajaran Rektorat di Lapangan Helipad Universitas Andalas.

Penulis: Ghina Raudhatul Jannah

Fotografer: Akbar Al Hamdi