Suarakan Gagasan Anak Muda KOMMA FP-UA Bersama WALHI SUMBAR Laksanakan ROMPI SUMBAR (Rembuk Orang Muda Pulihkan Sumatra Barat)

Tepat pada hari kamis tanggal 22 Agustus 2024 di hotel Pangeran City Kota Padang, KOMMA FP-UA berkolaborasi dengan WALHI Sumatra barat melaksakan kegiatan ROMPI SUMBAR (Rembuk Orang Muda Pulihkan Sumatra Barat). ROMPI SUMBAR merupakan suatu kegiatan yang mengumpulkan anak muda untuk mengemukakan gagasanya guna pemulihan Sumatra Barat kedepanya. KOMMA FP-UA mengundang 95 Lembaga-lembaga mahasiswa dan juga NGO yang beranggotakan anak muda. Sebab pada pilkada mendatang suara orang muda sangatlah penting, 57% suara pemilih muda akan memainkan pengaruhnya dalam kemenangan kontestasi Pilkada Sumatra Barat.

Dilatar belakangi dengan  Konferensi Orang Muda Pulihkan Indonesia (KOMPI) dari 38 provinsi yang diselenggarakan 25 November 2023 di Jakarta, orang muda Indonesia telah memetakan dan menjadikan 4 permasalahan untuk direspon. Pertama, Bencana Ekologis dan Krisis Iklim. Kedua, Perampasan Sumber Daya Alam dan Demokrasi. Ketiga, Ekonomi Kapitalis. Keempat, Penyeragaman Pendidikan. Peta masalah yang dirumuskan dalam KOMPI tersebut, juga terjadi di Sumatera Barat.

Untuk itu sebagai kaum intelektual, orang muda mesti memastikan suara emas mereka tidak diorganisir untuk kepentingan elektoral merebut kekuasaan oleh peserta pemilu. Tetapi, suara dan gerakan orang muda harus mampu mengorganisir (pemilihan) pilihan politik untuk Sumatera Barat dan Indonesia Pulih. Ikhtiar itu, harus terus menerus dibangun, kini melalui momentum PILKADA untuk memiliih kepala daerah, baik Gubernur dan Wakil Gubermur maupun Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Wali Kota. Agar cita-cita luhur pendirian Negara Indonesia yang dituangkan dalam pembukaan UUD 1945 nyata terwujud.

Sehingga dalam menghadapi PILKADA untuk memilih kepala daerah yang rentan dengan politik uang dan politik dinasti, yang ujungnya dipastikan akan melanggengkan penderitaan rakyat dalam beragam konflik agraria dan bencana ekologis, maka Koalisi Masyarakat Sipil Sumatera Barat telah melahirkan gerakan melawan politik uang dan dinasti,sebuah gerakan yang mendorong pertarungan gagasan untuk Sumatera Barat pulih, bukan pertarungan politik uang dan dinasti kekuasaan. Sebagai bagian dari gerakan tersebut,menjelang omentum pendaftaran dan penetapan pasangan calon kepala daerah, KOMMA FP-UA bersama WALHI Sumatera Barat bermaksud mengorganisir gagasan orang muda untuk dapat memastikan proses demokrasi bisa mengembalikan dan memulihkan kedaulatan rakyat atas sumber-sumber penghidupan dalam agenda “"Rembuk Orang Muda Pulihkan Sumatera Barat" dengan harapan suara orang muda bisa dijadikan sebagai pedoman untuk kebijakan pemerintah yang akan datang

Kegiatan ROMPI SUMBAR dibuka dengan kata sambutan dari kepala suku atau KOMMA FP-UA, Rahma Fajri. Ia menyebutkan “ Anak muda sekarang harus memaparkan gagasannya untuk Sumatra Barat kedepanya sebab anak mudalah yang menjadi tonggak Indonesia Emas 2045. Gagasan yang dirembukan anak muda ini harus menjadi acuan bagi pemimpin daerah dalam menetukan kebijakanya”- Rahma Fajri.

Selanjutnya para anak muda dibuat kelompok kecil yang didampingi oleh fasilitator untuk menganalisis permasalahn yang ada di Sumatra Barat dan mengemukakan gagasanya berupa solusi atas permasalah yang ada. Kemudian gagasan yang rumuskan dari kelompok kecil dikumpulkan menjadi satu gagasan, dari gagasan anak muda pada ROMPI SUMBAR ini sudah meliputi: Pendidikan, Lingkungan, Pembangunan, Sosial Budaya, Kriminilitas, SDA Dll. Yang berspektif politik ekologis.

Setelah kegiatan ROMPI SUMBAR ini, gagasanya yang dikemukakan orang muda akan diaspirasi kepada calon pemimpin daerah pada kontestasi Pilkada 2024. Sesuai dengan harapan dan hasil yang diharapkan KOMMA FP-UD dan WALHI SUMBAR yaitu Tersusunnya dokumen hasil rembuk (kajian) orang muda diikuti dengan aksi kolektif politik ekologis pada momentum Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2024,dan Gagasan hasil rembuk orang muda disampaikan dan menjadi pedoman dan/atau pertimbangan dalam proses pemilihan kepala daerah. Hal ini Sejalan dengan perkataan ketua pelaksana ROMPI SUMBAR Dimas Alfaroz yang mengatakan“ hasil dari rembuk gagasan ini menjadi pedoman bakal calon dalam menentukan visi misinya dan pedoman bagi masyarakat untuk memilih sesuai dengan visi misi yang dirembukkan”

Hal ini juga sejalan dengan direktur WALHI SUMBAR Wengki Purwanto menyebutkan ”setelah berembuk ini gagasan yang muncul ini disalurkan kepada calon pemimpin, dan diterjemahkan oleh calon pemimpin untuk membuat kebijakan berdasarkan hasil gagasan anak muda ini dan kalau bisa para pasangan calon bisa untuk berdialog mengenai gagasan ini. Sehingga gagasan ini bisa mencapai target yang diinginkan”

Acara ini ditutup dengan Rencana Tindak Lanjut (RTL). RTL yang disepakati di ROMPI SUMBAR ini yaitu deklarasi gagasan orang muda pada hari Minggu 25 Agustus 2024 yang kemudian akan disalurkan kepada calon pemimpin daerah menjelang penetapan pasangan calon pada kontestasi Pilkada 2024

 

Tim liputan:

Irfan Fadhila

Chalid Fajrul Akbar